Serangan Israel Tewaskan Jenderal Iran Shadmani, Iran Siapkan Balasan Besar, AS Mulai Bertindak
June 18, 2025

Ketegangan di Timur Tengah semakin memanas setelah serangan udara presisi Israel di jantung ibu kota Iran menewaskan Jenderal Ali Shadmani, tokoh penting dalam struktur militer Iran. Shadmani dikenal sebagai Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran dan merupakan figur kepercayaan langsung Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei.
Serangan tersebut dilakukan oleh Angkatan Udara Israel dan unit intelijen militer berdasarkan informasi taktis yang disebut sebagai “kesempatan strategis.” Target utama mereka adalah pusat komando militer Iran yang berada di pusat kota Teheran.
Pukulan Strategis bagi Militer Iran
Shadmani memainkan peran vital dalam pengawasan operasi militer Iran, termasuk Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) dan militer reguler. Ia menggantikan pendahulunya, Jenderal Alam Ali Rashid, yang tewas pada awal operasi militer Israel bertajuk Rising Lion.
Menurut militer Israel, kematian Shadmani tidak hanya mengacaukan struktur komando Iran, tetapi juga memperlambat rencana ofensif militer Iran terhadap Israel. Beberapa pejabat tinggi Iran lainnya, termasuk tokoh-tokoh di sektor intelijen dan ilmuwan nuklir, juga dilaporkan menjadi korban dalam rentetan serangan udara dan ledakan bom mobil yang terjadi di Teheran.
Iran Siapkan Serangan Balasan Skala Besar
Menanggapi operasi mematikan Israel, Iran mengumumkan akan meluncurkan serangan besar dalam waktu dekat. Beberapa drone militer Iran sudah menargetkan kawasan Dataran Tinggi Golan, wilayah yang diduduki Israel. Sirene peringatan kembali menggema di berbagai kota Israel menyusul serangan rudal lanjutan dari pihak Iran.
Komando militer Iran mengancam bahwa gelombang serangan berikutnya akan lebih besar dan intens. Pemerintah Iran juga mendesak masyarakat internasional untuk turun tangan menghentikan konflik yang mereka klaim telah dipaksakan oleh Israel.
AS Siap Ambil Langkah Lebih Jauh
Di tengah eskalasi ini, Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan bahwa negaranya mempertimbangkan berbagai opsi untuk mendukung Israel, termasuk kemungkinan keterlibatan militer langsung. Meski begitu, Trump juga membuka peluang diplomasi dengan mengisyaratkan akan mengirim utusan khusus ke Iran guna membahas kesepakatan nuklir baru.
Trump memperingatkan warga sipil di Teheran agar segera mengevakuasi diri, pernyataan yang memunculkan spekulasi akan adanya langkah militer besar-besaran dari AS dalam waktu dekat.
Israel Tetap Waspada di Tengah Gempuran Rudal
Sejak Selasa pagi, lebih dari 20 rudal Iran menghantam wilayah Israel. Dua roket dilaporkan mendarat di utara Tel Aviv, melukai dua orang dan menyebabkan kerusakan di kawasan pemukiman.
Militer Israel menegaskan bahwa mereka telah menyelesaikan gelombang serangan ke wilayah barat Iran, menargetkan fasilitas peluncuran rudal, gudang drone, dan lokasi strategis lainnya. Sementara itu, sistem pertahanan Israel berhasil mencegat sebagian serangan rudal yang diluncurkan Iran, meski belum mampu menghentikan seluruhnya.
Dengan kondisi yang terus memanas dan ketidakpastian atas langkah selanjutnya dari Iran maupun AS, dunia kini mengalihkan perhatiannya ke Timur Tengah yang kembali berada di ambang perang terbuka berskala besar.