Paus Leo XIV Disambut Harapan Baru Umat Katolik Sedunia

Paus Leo XIV memulai pekan pertamanya sebagai pemimpin umat Katolik sedunia dengan jadwal yang padat. Agenda tersebut mencakup pertemuan dengan jurnalis internasional, pejabat tinggi Vatikan, hingga para diplomat dari berbagai negara.

Paus asal Amerika Serikat yang sebelumnya dikenal sebagai Robert Francis Prevost ini diperkenalkan secara resmi kepada publik dari balkon Basilika Santo Petrus pada Kamis (8/5/2025), menandai dimulainya masa kepemimpinannya di Vatikan.

Agenda Awal: Pertemuan dengan Media dan Diplomat

Pada Senin (12/5/2025), Paus Leo XIV dijadwalkan bertemu dengan para jurnalis internasional di aula audiensi besar Vatikan, tempat biasanya digelar pertemuan umum mingguan.

Kemudian pada Jumat (16/5/2025), ia akan menerima kunjungan resmi dari para duta besar negara-negara sahabat. Puncak dari rangkaian kegiatan ini adalah misa pelantikan paus yang akan berlangsung di Lapangan Santo Petrus pada Minggu (18/5/2025). Misa ini merupakan misa publik pertamanya sebagai paus dan akan dihadiri ribuan umat serta para pemimpin dunia.

Agenda Paus Leo XIV selanjutnya adalah audiensi umum perdana pada Rabu (21/5/2025), tradisi mingguan di mana paus menyampaikan pengajaran dan memberikan berkat dalam berbagai bahasa. Pada Sabtu (24/5/2025), ia akan bertemu dengan para pejabat tinggi Kuria Roma, badan utama yang menangani urusan internal Takhta Suci.

Seruan Perdamaian: “Tidak Ada Lagi Perang!”

Dalam pidato publiknya pada Minggu, Paus Leo XIV menyerukan diakhirinya konflik bersenjata di seluruh dunia. Ia secara khusus menyoroti perang di Ukraina serta konflik antara Israel dan Hamas.

“Dalam situasi dunia saat ini, yang sering disebut sebagai Perang Dunia Ketiga dalam bagian-bagian, saya menyerukan: Tidak ada lagi perang!” serunya dari balkon Basilika Santo Petrus.

Paus juga memimpin misa pribadi di ruang bawah tanah basilika, dekat makam Santo Petrus. Dalam homilinya, ia mengajak umat untuk lebih terbuka dan tidak menghakimi satu sama lain.

“Kita harus belajar mendengarkan, bukan menutup pintu seolah-olah hanya kita yang memiliki kebenaran,” ucapnya.

Latar Belakang dan Gaya Kepemimpinan

Paus Leo XIV dikenal sebagai sosok sederhana dan pendiam. Lahir di Chicago, Amerika Serikat, ia memiliki kewarganegaraan ganda Amerika–Peru, berkat pengabdiannya selama bertahun-tahun sebagai misionaris di Peru.

Sebelum menjadi paus, ia memimpin Dicastery for Bishops, sebuah departemen penting yang membantu memilih uskup di seluruh dunia. Ia ditunjuk oleh Paus Fransiskus pada 2023 dan diangkat menjadi kardinal.

Sebagai pemimpin baru Gereja Katolik, Paus Leo XIV dihadapkan pada tantangan besar, seperti memulihkan kepercayaan publik pasca skandal pelecehan seksual, menyatukan umat Katolik di tengah perpecahan global, serta menjawab berbagai isu zaman modern.

Banyak umat menyambut baik terpilihnya Paus Leo XIV. Ia dianggap sebagai penerus visi damai dan kepedulian sosial mendiang Paus Fransiskus, yang wafat pada usia 88 tahun.

“Dia membawa harapan bagi dunia yang terpecah, dengan pesan cinta universal,” kata Christina Morey (31), seorang peziarah asal Amerika Serikat.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

×