Kronologi Menegangkan Kopilot Pingsan di Udara, Pesawat Lufthansa Terbang Tanpa Pilot Selama 10 Menit
May 21, 2025

Sebuah insiden mengejutkan terjadi pada penerbangan Lufthansa ketika pesawat terbang tanpa pengawasan pilot selama 10 menit setelah kopilot pingsan di dalam kokpit.
Peristiwa ini terjadi pada 17 Februari 2024 dalam penerbangan Airbus A321 dari Frankfurt, Jerman, menuju Seville, Spanyol. Saat itu, pesawat membawa 199 penumpang dan enam awak kabin.
Menurut laporan dari Komisi Investigasi Kecelakaan dan Insiden Penerbangan Sipil Spanyol (CIAIAC), insiden bermula ketika kapten meninggalkan kokpit untuk ke toilet, sementara kopilot berusia 38 tahun tetap berada di ruang kemudi.
Beberapa menit kemudian, kopilot mengalami “ketidakmampuan mendadak dan parah” hingga kehilangan kesadaran.
Meski autopilot masih aktif, tidak ada pengawasan manusia atas penerbangan tersebut selama sekitar 10 menit. Kapten sempat berulang kali mencoba masuk kembali ke kokpit menggunakan kode akses biasa, namun tidak mendapat respons, meskipun telah melakukan lima upaya.
Salah satu kru kabin juga mencoba menghubungi kokpit melalui interkom, tetapi tidak berhasil.
Akhirnya, kapten menggunakan kode darurat untuk membuka pintu kokpit. Ia menemukan kopilot dalam kondisi pucat, berkeringat, dan menunjukkan gerakan yang tidak normal. Kapten segera mengambil alih kendali pesawat dan meminta bantuan awak kabin.
Kopilot kemudian diberikan pertolongan pertama oleh awak pesawat dan seorang dokter yang kebetulan menjadi penumpang dalam penerbangan tersebut. Setelah sadar, kopilot mengaku tidak mengingat kapan ia kehilangan kesadaran.
CIAIAC menyebut bahwa rekaman suara dari kokpit merekam suara-suara tidak biasa selama kejadian, yang konsisten dengan keadaan darurat medis.
Kapten memutuskan mengalihkan penerbangan ke Bandara Adolfo Suárez Madrid-Barajas di Madrid. Pesawat mendarat dengan selamat sekitar 20 menit kemudian, dan kopilot langsung dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat perawatan lebih lanjut.
Investigasi menyimpulkan bahwa kopilot mengalami kondisi neurologis yang tidak terdeteksi dalam pemeriksaan medis sebelumnya. Sertifikat medis penerbangannya pun telah ditangguhkan sebagai langkah pencegahan.
CIAIAC mengklasifikasikan insiden ini sebagai “keadaan luar biasa”, dan menekankan pentingnya kehadiran orang ketiga di kokpit apabila salah satu pilot harus meninggalkannya.
Data Uni Eropa mencatat ada 287 kasus ketidakmampuan pilot dalam penerbangan selama periode 2019–2024.
Lufthansa menyatakan telah mengetahui laporan CIAIAC dan telah melakukan penyelidikan internal, namun tidak mengungkapkan hasilnya, seperti dilaporkan oleh Associated Press dan kantor berita Jerman, dpa. Hingga saat ini, Lufthansa belum memberikan pernyataan resmi terkait insiden tersebut.