Bank Sepah Iran Lumpuh Total, Serangan Siber Israel Ganggu Keuangan dan Layanan Publik
June 17, 2025

Teheran, 17 Juni 2025 — Ketegangan antara Iran dan Israel kini merambah ke medan digital. Serangan siber besar-besaran yang diduga dilakukan kelompok peretas pro-Israel, Predatory Sparrow, telah melumpuhkan sistem Bank Sepah, salah satu bank milik negara terbesar di Iran.
Akibat serangan ini, ribuan warga Iran dilaporkan tidak dapat menarik uang tunai dari ATM, sementara sejumlah stasiun pengisian bahan bakar juga mengalami gangguan operasional.
Serangan Siber yang Terkoordinasi
Serangan terjadi pada Selasa sore waktu Teheran. Menurut laporan media Israel Ynet, peretasan ini berlangsung hanya beberapa jam setelah peringatan dari Mayjen Shlomi Binder, Kepala Intelijen Militer Israel, yang menyebutkan akan ada lebih banyak “front” yang menjadi target berikutnya.
Kelompok Predatory Sparrow, yang telah beberapa kali mengklaim serangan terhadap infrastruktur penting Iran, menyatakan bahwa mereka bertanggung jawab atas insiden ini. Dalam pernyataannya, mereka mengklaim telah menghapus seluruh data Bank Sepah sebagai bentuk pembalasan terhadap keterlibatan bank tersebut dalam pendanaan program militer dan nuklir Iran.
“Ini adalah akhir bagi lembaga yang selama ini mendanai terorisme rezim,” ujar kelompok peretas dalam pernyataan daring mereka.
Dampak Langsung di Lapangan
Media sosial dibanjiri keluhan dari masyarakat yang tidak dapat mengakses rekening mereka. Seorang warga bahkan menyebut telah mencoba 10 mesin ATM tanpa hasil. Kegagalan sistem ini menunjukkan kerentanan sistem perbankan Iran di tengah konflik yang memanas.
Bank Sepah dikenal sebagai salah satu bank yang terlibat dalam pendanaan operasional Garda Revolusi Iran (IRGC), dan juga disebut-sebut sebagai jalur penyokong distribusi bahan bakar nasional. Tak heran, gangguan yang terjadi turut melumpuhkan sebagian fungsi stasiun pengisian bahan bakar.
Respons Pemerintah Iran
Kantor berita Fars, yang berafiliasi dengan IRGC, mengonfirmasi adanya gangguan besar akibat serangan siber. Pemerintah Iran segera mengeluarkan arahan kepada seluruh pejabat dan personel keamanan untuk menghindari penggunaan perangkat yang terhubung dengan media sosial guna mencegah infiltrasi lanjutan.
Direktorat Siber Nasional Iran juga kini tengah menyelidiki serangan ini, yang dianggap sebagai bentuk agresi digital yang terencana.
Eskalasi Konflik Digital
Serangan terhadap Bank Sepah merupakan bagian dari eskalasi konflik lebih luas antara Iran dan Israel, yang telah memasuki babak baru sejak serangan udara di Teheran beberapa hari lalu menewaskan sejumlah petinggi militer Iran.
Kunjungan Mayjen Binder ke pangkalan intelijen Israel pada hari yang sama memperkuat dugaan bahwa serangan ini merupakan bagian dari operasi militer dan intelijen yang saling terkoordinasi.
“Kita tidak hanya bertempur di medan perang konvensional, tetapi juga di dunia maya. Tujuan kita jelas: melumpuhkan kemampuan musuh dari segala lini,” ujar Binder kepada pasukannya.